Google Search

Custom Search

Sunday, May 18, 2008

POLIGAMI

Poligami adalah sebuah realita yang terjadi di lingkungan kita. dimana memiliki istri lebih dari satu masih menjadi perbincangan di kalangan masyarakat dan tokoh agama itu sendiri. Ada yang pro dan ada yang kontra. Masing-masing mempunyai pendapat dan pembenaran.

Akan tetapi kalau di telaah untuk zaman sekarang ini, Poligami adalah melegalkan nafsu sex seorang pria. Ketika seorang pria menikahi seorang wanita selain istrinya, dia mengadakan pembenaran, bahwa dia melakukan hal tersebut untuk memperluas persaudaraan, menolong si miskin, dll…dll…

Mau dia seorang pemuka agama, seorang tokoh masyarakat atau pejabat di sebuah partai berbasis agama. Jika dia masih laki2 normal, maka poligami yang dia lakukan adalah, dia tidak bisa menahan hawa nafsu untuk menyetubuhi wanita lain selain istrinya.

Itu munafik namanya, dan yang lebih munafik lagi adalah istri pertama. Dengan lugas mengatakan ikhlas, karena cintanya kepada suami.padahal hatinya sangat sakit. Sudah jatah tidur dibagi, kemaluan suami dibagi juga dengan wanita lain.bohong kalau tidak.

Untuk poligami dalam kasus-kasus seperti istri sakit dan tidak bisa bersetubuh lagi dengan suami atau tidak bisa mempunyai keturunan karena mandul. Itu mungkin masih bisa di maklumi. Walaupun begitu dalam keadaan tersebut, hati kecil sang istri pasti sakit dan bagi sang pria dalam hati terkecilnya merasa senang. Bagaimana kalau semuanya normal?

Yang pasti ketika sudah mempunyai uang, seorang pria yang bertampang pas-pasan mendapatkan wanita yang tidak cantik. Karena dulu saat sebelum menikah dia pemuda miskin dan tampang pas-pasan. Yang ada hanya menghayal untuk mendapatkan wanita-wanita putih mulus dan berwajah cantik. Kemudian mendapatkan wanita dari kalangan biasa yang tidak cantik. Sebagai manusia normal pasti tahu bahwa wanitanya tidak cantik dan wanita pacarnya si A cantik. Tapi mau bagaimana? Hanya itu yang bisa didapatkan.

Setelah mempunyai uang, dan bisa mendapatkan wanita cantik dengan uang, maka hasrat untuk menyetubuhi wanita selain istrinya pasti ada, apalagi pergaulan sudah semakin luas dan sering bertemu dengan wanita2 cantik. apalagi istri sudah tua, sudah keriput dan tidak mulus lagi untuk disetubuhi. Maka dinikahi wanita yang umurnya masih berkepala 2. apalagi tujuannya kalau bukan untuk kenikmatan sex?

Poligami sekarang ini adalah pembenaran untuk melakukan sex dengan wanita yang ingin di setubuhi. Orang-orang yang berlindung di balik agama, adalah orang-orang munafik. Malu untuk mengakui bahwa nafsu yang mengendalikan mereka.

Pembenaran adalah orang-orang yang mempunyai kepentingan. Menurut pada pemikir bebas bagaimana? Ada pendapat lain? Mari kita berdebat!

23 comments:

putri soe said...

hai..
bgus nih tema blognya

mnurut gw sih poligami emank ga baek
kasian amat istrinya yg prtama
salah sndiri brgantung sama suami doank

tpi.. klo dpikir2, monogami itu aneh jga loh. knapa manusia harus dimiliki oleh manusia yg laen? aneh kan?

We Are Free Thinks said...

Put, emang lu gak mau di miliki sama lelaki yang lu cintai? he..he..he... di tema ini gw mau kasih gambaran bahwa, kalo emang mau main dengan wanita lain ya udah main aja. gak usah berlindung dibalik agama dan segala macam. kayak penceramah yang suka nongol di TV (sekarang udah gak nongol lagi..)dia main sama bini ke duanya awalnya adalah selingkuh, karena tanpa sepengetahuan istri pertama. pas ketahuan baru berlindung di balik2 ayat. itu munafik namanya...

ROe Salampessy said...

POLIGAMI = NAFSU SEX

ass.wr.wb..

seandainya kamu seorang Muslim.
saya hanya mau sedikit berkomentar. dari postingan kamu terlihat jelas kemarahan akibat perkawinan dengan lebih dari 2 istri. namun yang mau saya katakan, ALLAH sendiri melegalkan POLIGAMI, tapi bukan berarti tanpa syarat. memang sih syarat itu sangat berat dizaman sekarang. apa yang anda katakan dalam postingan ini rata2 berpoligami yang belum memenuhi syarat.

namun kitapun tidak bisa menjustifikasi seseorang menikah lebih dari 2 istri dengan alasan nafsu sex, anda tidak bisa arogan mengatakan seperti itu. sama saja memfitnah orang yang melakukan poligami. Poligami adalah niat Ikhlas karena ALLAH, kalo anda bisa tahu seseorang itu ikhlas apa gak, anda benar2 hebat sama seperti TUHAN. IKHLAS itu cuman ALLAH yg TAHU, bukan manusia.

Konsep Poligami dalam Islam sangat Jelas, hampir semua sahabat nabi pun berpoligami. apa ada yg salah.

yang salah adalah pandangan kita dizaman sekarang.

satu contoh, seseorang melakukan perselingkuhan lantas memilih berpoligami, apakah orang tersebut dapat dikatakan berpoligami dengan niat karena ALLAH, sementara poligaminya di awali dengan perselingkuhan.

ini yg perlu diluruskan, dia berpoligami karena nafsu sex, bukan karena ALLAH. namun bukan berarti poligami dilarang.

seandainya anda menolak poligami berarti andapun menolak apa yang diturunkan oleh ALLAH SWT. (seandainya anda seorang Muslim)

nah, yang harus dibahas disini adalah bukan masalah poligaminya, namun lebih ke niatnya.!! dan buat saya POLIGAMI itu bukan NAFSU SEX.

bila ada yang salah mohon diluruskan.

wassalam

Anonymous said...

poligami? ada dua kemungkinan tendensi: karena nafsu dan tidak karena nafsu. soal ini hanya "yang di atas" yang tau. daripada poligami, bagi saya, mending nikah mut'ah. sama-sama oke sama-sama suka. tak ada yang dizalimi.

Amrie Hakim said...

mas/mbak yg budiman,

entry awalnya cukup "nendang" menurutku. kupasannya juga "berani" meski ga ada sesuatu yg baru yg ditulis.

tapi, mas/mbak tentu akan makin disegani oleh pembaca kalo "berani" juga mengungkap identitas asli.

apakah kita benar-benar "bebas" kalau kita masih terpenjara ketakut an identitas asli kita diketahui?

We Are Free Thinks said...

Alhamdulillah...saya seorang muslim mas roe..kalau kita melihat kebelakang zaman dulu, kenapa poligami itu terjadi ? karena zaman perang dulu, banyak lelaki yang meninggal di medan pertempuran, meninggalkan anak dan istri yang harus di nafkahi. Maka para lelaki yang ada pun menikahi mereka. Tujuannya jelas. Apalagi peradaban disana para wanita yang bukan muhrim benar2 terbatas untuk berinteraksi dengan lelaki. Apa yang terjadi kalau mereka terlantar?

Dan dalam membuat tema ini bukan dengan emosi dan kemarahan, akan tetapi memaparkan realita yang benar2 realita tanpa ada rasa sungkan dan takut untuk mengunggkapkan.

Sudah menjadi perbincangan mengapa nabi menikah beberapa kali atau melakukan poligami? Jelas seperti yang saya terangkan diatas, apalagi yang dinikahi adalah janda2 tua . seperti pada posting saya, untuk kasus2 tertentu, seperti istri sakit dan tidak bisa melayani lagi suami, mandul,dsbnya. Adalah hal yang dapat di maklumi.

Ok, kita bahas zaman sekarang. Contohnya dai kondang kita. Jargon2 yang dilempar kemasyarakat begitu indah. Apa lacur? Ketika dia menikah lagi? Bisa kita lihat bagaimana shock istrinya. Istrinya mengetahui setelah beliau minta izin untuk menikah. Memangnya ketemu hari itu dengan wanita ke dua kemudian langsung izin ke istri untuk menikah lagi? Gak mungkinkan? pasti tanpa sepengetahuan istri dia sudah melakukan penjajakan. Istilahnya pacaran. Apakah itu bukan selingkuh namanya? Apalagi secara fisik istri muda jauh lebih cantik dari pada istri tua. Ini adalah contoh orang yang sudah dianggap punya ilmu, wawasan dan mempunyai tingkat kesabaran dan emosi yang bisa dikontrol dengan baik.

Bagaimana dengan yang terjadi di masyarakat umum?

Begini mas, selain dari pengecualian diatas, apa sih yang melatar belakangi orang berpoligami? Istri sehat, keturunan ada, kalau mau bilang ekonomi keluarga sulit trus poligami, itu mah tolol banget! Udah miskin poligami lagi.(dan ini sangat banyak terjadi di masyarakat kita). Trus apa? Ngak bahagia dengan istri sekarang? Yah sebagai kepala rumah tangga adalah pemimpin dan harus memanage keluarga dengan baik. Saya mau Tanya sama mas Roe? Ada hal lain yang bisa membenarkan poligami selain dari pengecualian tadi?

Tanya sama semua wanita, rata2 tidak ada yang mau dipoligami. Tapi karena takut dicerai, dipukul, dsbnya maka dia mengucapkan ikhlas. Setiap manusia memiliki ego, wanita itu adalah manusia yang sama dengan laki-laki. Jangan hanya melihat dari sudut pandang laki-laki.

Banyak contoh zaman dulu menjadi pembenaran untuk melakukan poligami, kapan mau kita mau maju? Kalau begitu kalau harus berkaca dengan kacamata kuda, mari kita larang mobil dan motor ada. Kenapa? karena zaman dulu tidak pernah memakai mobil dan motor, tetapi onta dan kuda.

Sebagai seorang lelaki saya harus mengerti dengan wanita, kenapa karena wanita mempunyai rasa, ego, kasih saying, dsbnya sama dengan kita sebagai lelaki. Bagaimana kalau kita melihat istri / pacar/ ibu/ kakak perempuan kita mencintai lelaki lain selain dari pasangan sahnya? Sakit gak? Munafik kalo kita bilang tidak. Sama! Seperti mereka.

Jadi apa sih alas an kita untuk berpoligami sekarang ini? Trus bisa adilkah kita? Harta mungkin bisa dipaksakan. Si A dibelikan baju si B juga. Untuk di tiduri diranjang dan melakukan hubungan kelamin, bisa dibuat seminggu di A seminggu di B. bagaimana dengan hati? Seperti kata anda saya benar2 hebat hingga seperti tuhan. Ha…ha…ha… wake up man! Gak perlu munafik kita. Mau preman sampe kyai kalo ngelihat barang bagus, munafik kalo kita gak doyan, setidaknya ngelirik atau ngebatin enak. Makanya kata rhoma irama “mengapa yang enak2 itu haram” (ha..ha…ha…ha…) namanya barang baru ya hukum alamnya jelas, barang baru yang di oprek terus.

Mas roe, saya tidak emosional dan sinis. Tapi kita harus berani bicara jujur apa adanya. Banyak dari kita yang sungkan padahal hatinya mengatakan hal itu.

Punya jawaban yang lain mas ROE?

dasiLia said...

Mmmm...mungkin gak sepenuhnya benar kalo dikatakan poligami adalah melegalkan nafsu sex seorang pria untuk zaman sekarang, Untuk sebagian orang mungkin seperti itu, tapi untuk sebagian orang lagi mungkin tidak begitu. Seedan-edannya zaman, saya pikir masih ada orang yang punya niat baik dalam berpoligami...

Setiap orang berhak mempunyai pandangan yang berbeda mengenai poligami dan kita tidak bisa meminta semua orang mempunyai pandangan yang sama dengan kita...

Saya pikir, poligami sah2 saja dilakukan, apalagi di agama (islam) diperbolehkan. Bagaimanapun semua itu kembali ke diri masing-masing dan niat tentu saja...

ROe Salampessy said...

sebenarnya apa yang anda katakan sebenarnya bukan persoalaan Konsep POLIGAMI, namun lebih ke pribadi orang yg melakukan POLIGAMI.

saya pun setuju, bila zaman sekarang POLIGAMI telah mengalami reduksi makna. dalam artian orang menggunakan ayat2 Tuhan untuk melegalkan nafsu sexnya. padahal Syarat2 seseorang mau berpoligamimerupakan syarat yg cukup berat buat kita2 yang hidup dizaman sekarang.

salah satu contoh adalah ADIL, benarkah kita bisa adil. keadilan dalam ranah kemanusian sangat relatif dan abstrak. makanya kita kembalikan ke individu masing2. jangan asal tuduh dan menjustifikasi seseorang telah melakukan poligami karena alasan nafsu sex. makanya saya bilang Niat dia hanya ALLAH yang Tahu, IKHLAS apa gak ikhlas itu cm ALLAH yg Tahu. kita manusia hanya bisa meraba2.

tentang Dai Kondang yg anda bicarakan, saya lebih cenderung berfikir positif. dalam artian saya tdk mau menimbulkan Fitnah dengan alasan yg tak mendasar. ingat kawan FITNAH LEBIH KEJAM DARI PADA PEMBUNUHAN.

mari kita dudukan konsep poligami dalam jalur yg benar, bila anda mengatakan poligami itu sama dengan nafsu sex jelas2 saya gak setuju. namun bila anda mengatakan si A berpoligami karena ketahuan selingkuh maka kemungkinan karena dasar nafsu sex. jadi bukan poligaminya namun Niatnya yang salah.

bukankah ALLAH mengatakan segala sesutu itu tergantung Niatnya.

satu lagi kawan, ini diluar konteks poligami.

yg namanya manusia tidak ada yg sempurna, dalam beragamapun kita belum tentu sempurna.

contohnya. seseorang membunuh / ngebom suatu wilayah dengan alasan JIHAD, apakah lantas kita menjustifikasi islam melegalkan pembunuhan.

kita harus bisa membedakan Ajaran ISLAM dengan orang ISlam. artinya tidak semua orang islam itu baik. ada yg penjahat, pembunuh, pemabuk, koruptor, dll. apakah dia mewakili ajaran Islam. tentu tidak. disinilah yg saya katakan, kita manusia itu tidak sempurna. ada yg baik ada yg jahat, apapun agamanya.

mungkin anda bisa menarik garis tengah antara kasus yg barusan saya uraikan dengan persoalan POLIGAMI.

bila ada yg salah mohon diluruskan karena saya menghindari perdebatan kusir yg mempertahankan ego. saya lebih cenderung mencari jalan keluar yg anda persoalkan.

wassalam...

SHALEH said...

Ass. wr. wb

Saya tidak akan ikut berdebat masalah konsep Poligami ini karena saya melihat ada kemarahan dalam kata2 anda seperti mengatakan orang yang poligami munafik.

Apa anda tahu bahwa orang yang anda katakan munafik lebih buruk dari anda atau jangan2 ia lebih baik dari anda, kita tidak pernah tahukan. Karena itu janganlah menghujat orang dengan kata2 kasar karena hanya Allah yang meninggikan dan merendahkan derajat manusia.

Namun saya setuju klo poligami bukan hanya sekedar nafsu

wassalam

ayu said...

sy pribadi sih ga mendukung n ga mau dipoligami.
tp urusan org lain mau poligami ato mau dipoligami yah sy pikir tergantung pribadi msg2 aja, mereka sdri yg tau niatnya apa dan tujuannya apa. dan yg paling berhak menilai hanya yg di atas.

hendra said...

ok juga buat debat, tapi kalo aku sendiri punya pemikiran agama mengatur kita untuk menjadi baik. bukan menjadikan pembenaran hal yang sebetulnya cuma kebutuhan duniawi semata.
POLIGAMI bisa jadi ibadah bisa jadi musibah..........
Dipahami lebih jauh untuk adil itu sangat sulit. Mungkin adil secara materi mungkin bisa, tapi untuk adil yang lain sangat sulit.

We Are Free Thinks said...

We are free Thinks said:
Saya mau menyampaikan bahwa, jangan selalu menyatukan poligami dengan agama tertentu. Poligami punya semua golongan.memang timbul awalnya dari sejarah Islam, tapi kita gak berbicara mengenai islam, kita berbica mengenai perilaku orang berisitri lebih dari satu. Mau dia nikah dibawah tangan, nikah boongan, atau dengan nikah2 lain. Soal dosa gak dosanya urusan diatas. Konsep berfikirnya kita ubah dulu.jangan berfikir si Budi ini gak suka dengan Islam atau gak suka dengan aturan Islam. Gak begitu. Kedua diskusi ini akan lebih bagus kalau kita mulai ‘berperang argumentasi” kenapa? Karena blog ini di buat bukan untuk berbicara hati-hati dan kesungkanan, blog ini dibuat untuk bebas mengeluarkan pendapat-pendapat liar kita. Tanpa harus takut pamali atau dosa. Karena soal dosa urusan diatas.

Roe said:
salah satu contoh adalah ADIL, benarkah kita bisa adil. keadilan dalam ranah kemanusian sangat relatif dan abstrak. makanya kita kembalikan ke individu masing2. jangan asal tuduh dan menjustifikasi seseorang telah melakukan poligami karena alasan nafsu sex. makanya saya bilang Niat dia hanya ALLAH yang Tahu, IKHLAS apa gak ikhlas itu cm ALLAH yg Tahu. kita manusia hanya bisa meraba2.

We are free Thinks said:
Seperti tanggapan saya, kita manusia punya ego dan rasa. Dan kita bukan nabi (terserah nabinya agama apa) nabi adalah orang yang punya tingkat keimanan yang tidak bisa didapat oleh manusia sekarang. Mereka adalah orang2 pilihan. Mulai buka wacana dengan berpikir secara riil. Yang sudah punya anak saja, seandainya anaknya ada 4, dia sayang sama semua anaknya, akan tetapi pasti ada anak yang disayang lebih dari yang lain mungkin karena anaknya ini berprestasi disekolah. Dia punya 4 motor/mobil pasti ada satu yang sangat disayang karena motor/mobilnya terlihat keren dijalanan, punya 3 tempat bisnis pasti ada satu yang menjadi prioritasnya karena menghasilkan lebih baik dari yang lain, senang nonton film, pasti ada satu film favoritnya atau satu genre film yg disenangi, punya 2 jaket, pasti ada satu jaket yang disenangi, dll…dlll…. Karena satu dan lainnya berbeda dan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sesuai dengan karakter pemiliknya. Si maya dan Debby baik tapi si debby sangat hot diranjang dia kuat main lagi 2 ronde, si maya 1 ronde dan mainnya datar saja, tidak mau menggunakan gaya kupu2 misalnya. Ini adalah manusiawi. Kalau soal adil memang hanya di atas yang tau, tapi bukannya manusia diberikan ego dan nafsu untuk memilih yang lebih baik? Jadi konsep berfikir yg saya maksud adalah jangan selalu mengeluarkan pernyataan yang sudah sangat “biasa’ dan selalu ada di buku dan sinetron. “kembali ke individu masing2”, “ikhlas itu cm ALLAH yang tahu”, dll…dll…

Roe said:
kita harus bisa membedakan Ajaran ISLAM dengan orang ISlam. artinya tidak semua orang islam itu baik. ada yg penjahat, pembunuh, pemabuk, koruptor, dll. apakah dia mewakili ajaran Islam. tentu tidak. disinilah yg saya katakan, kita manusia itu tidak sempurna. ada yg baik ada yg jahat, apapun agamanya.

We are free Thinks said:
ISLAM adalah pandangan,pedoman hidup manusia bagi orang yang beragama Islam. Ada orang beragama islam tapi kelakukannya tidak islami ada yang non Islam tapi kelakuannya Islami.dan ini yang saya bilang konsep anda melihat orang mempunyai lebih dari satu wanita dalam hidupnya adalah ISLAM. Man! Ini salah satu tujuan mengapa saya membuat blog ini, orang2 berfikir terlalu segmented. Orang bicara mengenai manusianya tapi karena tampangnya arab misalnya, maka yang dibicarakan adalah ISLAM. Ini pemikiran yang salah dan naïf. Sama seperti ada orang arab datang ke Indonesia, kebetulan dia memakai peci, maka orang langsung menjudge dia sebagai habib. Ini harus dimengerti dan dirubah pola berfikir kita yang ‘aneh’

Roe said:
bila ada yg salah mohon diluruskan karena saya menghindari perdebatan kusir yg mempertahankan ego. saya lebih cenderung mencari jalan keluar yg anda persoalkan.

We are free Thinks said:
Berdebat sangat bagus, asal jangan sampai tonjok2an diluar itu namanya gak bagus. Debatlah sampai ada yang merasa marah dan muak, akan tetapi dari perdebatan itu akan muncul pandangan dan solusi yang lain yang dapat bermanfaat bagi kita maupun yang lain..kebanyakan dari kita, misalnya dalam satu diskusi kita sedang membicarakan sebuah persoalan, entah itu di rapat RT, RW, Organisasi, dll…dll. Saling melempar argument,saling ngotot bahwa pemikirannya lebih bagus dan yang lain. Hingga selesai, ada orang2 yang puas karena pendapatnya diterima dan ada yang muram karena pendapatnya tidak di terima. Itu sangat wajar, akan tetapi sering yang terjadi dan menjadi tidak wajar adalah, perasaan itu dibawa keluar menjadi personal. Padahal didalam rapat bukan membicarakan personal mereka tetapi masalah membuat sebuah kegiatan (misalnya). Inilah yang sering terjadi. Ketika ada diskusi lagi, pihak yang kalah ini selalu menjatuhkan pendapat pihak yang menang. Dia tidak lagi melihat isi dari pendapatnya akan tetapi menjadi apapun yang dilontarkan harus dibabat! Ha…ha…ha…Jadi buat mas roe, mari kita beragumen secara pedas dan tajam.

Shaleh said :
Apa anda tahu bahwa orang yang anda katakan munafik lebih buruk dari anda atau jangan2 ia lebih baik dari anda, kita tidak pernah tahukan. Karena itu janganlah menghujat orang dengan kata2 kasar karena hanya Allah yang meninggikan dan merendahkan derajat manusia.

Namun saya setuju klo poligami bukan hanya sekedar nafsu

We are free Thinks said:
We are free thinks ! mas he..he..he..

ROe Salampessy said...

ass.wr.wb
saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Utusannya.

SAYA CUMAN MAU TANYA APAKAH ANDA TIDAK SETUJU DENGAN KONSEP POLIGAMI DALAM ISLAM. alasannya.?

saya bukannya gak mau berdebat, tapi sengaja menghilangkan debat kusir karena cuma pertahankan ego, lagian gak ada untungnya.!

saya gak merasa saya benar dengan pendapat ini, tapi cuman sekedar mengatakan bahwa POLIGAMI itu syaratnya berat, yakni IKHLAS. IKHLAS disini adalah untuk semua orang yg terlibat dalam poligami (SUAMI, istri 1, Istri 2, anak2). beres kan. kalo gak ikhlas yah berarti poligaminya perlu dipertanyakan.? gak ada yg slah kan.

buat saya anda terlalu Liberal untuk perdebatan ini, mendebatkan konsep tuhan (IKHLAS untuk berpoligami) dari sisi kemanusian, yah jelaslah kita akan meraba-raba.

tulisan ini sebenarnya cuman menyoalkan orang2 yg berpoligami, bukan konsep POLIGAMI. jadi gak nyambung sebenarnya.!!

saya mau beri satu contoh yg mungkin bs menjadi benang merah, saya gak suka bangun pagi untuk shalat subuh, karena perintah tuhan yang satu ini telah mengganggu kenikmatan tidur saya. lantas apakah saya dibenarkan dalam konsep islam.

satu lagi jangan membawa agama lain dalam konsep POLIGAMI, karena ini konsep ISLAM yang sudah tentu tak akan pernah ditanggapi, malah di hujat. atau jangan2...!!!!!!

itu aja bung... capek deh.

imam Malik pernah berkata : ""saya menang berdebat dengan orang pintar yg menggunakan hati, namun kalah berdebat dengan orang bodoh yang menggunakan EGO dan emosi"

wassalam

dwi willimann-krisnan said...

well,.. sepanjang para pihak yang menjalani bisa nrimo dan nggak masalah.

Buat saya pribadi, poligami adalah BIG NO. Lagi pula,.. apa iya sih ada wanita yang benar benar pasrah di poligami?

Untuk para laki laki yang berpikir untuk berpoligami, coba deh tempatkan diri anda diposisi pasangan yang terpoligami. Dan.. bayangkan bagaimana rasanya.

Hey, sempat terpikir iseng seandaikan poliandri juga diperbolehkan. Sepertinya akan lebih menguntungkan dibandingkan poligami. Pertama, dari segi ekonomi pemasukan/pendapat keluarga akan semakin bertambah. Semakin banyak suami semakin besar income keluarga. Kedua, dengan hanya satu partner wanita di rumah maka otomatis anak anak hanya punya 1 ibu dan banyak ayah, sehingga tidak ada pilih kasih secara ayahnya nggak jelas yang mana ;-). Ketiga, para suami nggak perlu takut kesepian atau sengaja keluar buat boys night karena di rumah sendiri sudah ada 3 sesama suami yang bisa diajak nonton bola bareng.

hohoho.. saya tau, pasti saya akan di hujat nih dengan para pendukung poligami. but, balik lagi... it just a free things yaaa

We Are Free Thinks said...

Sudah jelas, bahwa konsep poligami yang ada memperbolehkan seorang lelaki memiliki istri lebih dari 1.dan memang dari awal saya tidak mempermasalahkan konsepnya.begini mas roe, sama seperti aturan yang ada, boleh beristri lebih dari 1 asalkan adil. Adil maknanya sangat luas, sebelumnya saya sudah jelaskan (mungkin mas roe terbawa emosi sampai tidak membaca tulisan saya. He..he..he..)

Begini lagi mas, konsep ada, tapi kita ini manusia. Wanita/istri juga adalah manusia. Jadi tolong lihat dan resapin dari makna adil dalam konsep poligami. (tolong dibaca tulisan saya ya…)

Kedua, dari awal jangan pernah bawa2 agama dan bersaksi dengan menyebut nama ALLAH. Bukannya saya takut, tapi anda berbicara di luar konteks dan berlindung dibalik agama. Karena konteks pembicaraan kita gak kesitu. Jadi apapun jawaban saya anda akan terus berlindung dengan agama dan agama, jadi gak ketemu debat kita hehehe….dan bukan saya yang membawa2 agama tapi anda yang menyetir kesana.

Seperti yang saya jelaskan, nabi dan para sahabatnya adalah orang2 pilihan dan keadaan saat itu banyak wanita2 yang kehilangan suaminya dalam medan perang. Suasana dan kondisi saat itu tidak seperti sekarang ini. Jadi sangat2 berbeda. Tolong dibayangkan saja deh. Tidak ada TV, Radio, Koran, internet, dll..dll.. suasana saat itu adalah berjihad. Feel nya beda banget.

Kita sebagai manusia yg hidup di zaman sekarang, yang sudah mendapatkan banyak karunia dan limpahan kenikmatan dunia. Bisa dibilang apa saja ada. Ditambah sifat manusia yang paling dalam adalah mendapatkan yang terbaik. Seperti saya tulis sebelumnya anak aja pasti ada salah satu dari mereka yang sangat kita sayang, begitu juga dengan mobil, usaha, dll…dll…(baca lagi…) dan anda pasti menjawab saya hebat banget bisa mengetahui perasaan manusia sama seperti Tuhan. Hahahahaha!!

Jadi dimana pun adil itu tidak bisa didapatkan, beda 0,5% saja sudah pasti gak adil.

Selain itu jangan hanya melihat dari sisi laki2, sesumbar mengatakan saya bisa adil dan hanya saya dan tuhan yang tau perasaan saya. Ok lah ternyata mas roe memproklamirkan bisa! Apakah anda mengetahui perasaan istri/wanita? Dimulut dia bilang saya ikhlas (karena takut di tuduh bukan istri yang soleh, atau malah takut digampar atau ditinggalkan)

Bagaimana dia bisa merasakan membagi alat kelamin suaminya dengan wanita lain, belum lagi melihat kemesraan wanita lain dengan suaminya, yang pasti pendapatan di bagi rata (kalau rata?), belum lagi dia berfikir bagaimana nanti perasaan anak2nya, karena anak2 adalah MANUSIA yang dapat merasakan sesuatu yang terjadi, bagaimana kalau anak2nya marah, bagaimana kalau anaknya dan anak tirinya nanti saling menyalahkan, bagaimana nanti jika suami meninggal terjadi perebutan harta dari istri tua dan muda, atau turunannya, dll…dll…yang kalau saya contohkan banyak. Perasaan itu adalah sangat…50x manusiawi banget!

Jadi masih bisakah hal ini dilakukan di zaman sekarang ini? (kecuali kalau keadaan2 yang tidak diinginkan seperti tulisan saya sebelumnya?) dengan bertameng konsep itu ada dan diperbolehkan, kalau istri marah kita bisa menuduh bahwa dia meragukan konsep agama. Shit! Terbelakang banget kita. Lebih baik main dengan wanita lain dan kita bayar selesai!

Ingat ini bukan membicarakan dosa dan tidak dosa, tapi perasaan manusia yang melakukan dan perasaan manusia yang menjadi korban. Ada lagi wanita zaman sekarang yang mau menikah dengan lelaki beristri, bisa dipertanyakan / diragukan niatnya. Kenapa? Karena dia tau ini adalah merebut punya orang lain. Titik! Apa lagi yang harus kita pikirkan kalau sudah tau ini dapat merusak orang lain, kemudian tetap menjalankan. Kalau ditanya ke beberapa orang, pasti jawabannya macam2. ada yang bilang perek, ada yang bilang gatel, ada yang bilang apa gak ada laki2 lain, ada yang bilang matre, ada yang bilang ….bilang….bla..bla…bla..bla….dan bla..bla…bla…

Mas roe, ada gak jawaban atau solusi atau apalah untuk mempertahankan pendapat anda, bukan dengan melemparkan ayat2 suci. Lihat tulisan saya dan katakan bahwa pendapat budi gak begitu karena bla…bla…bla….bla…….

Ini bukan debat kusir, menjadi debat kusir karena anda terlalu jauh keluar dari konteks

Jadi mengenai ikhlas dan gak ikhlas memang kita tidak tahu, tapi kita bisa mengetahui dari kejadian2 yang ada, dan dari sifat dasar manusia entah itu laki2 atau perempuan. Karena konsep poligami sekarang ini sudah menjadi pembenaran untuk dapat menyetubuhi wanita lain selain istri kita. Dan egoisnya ketika ada para perkumpulan dan lembaga wanita yang menolak adanya poligami, mereka kembali di benturkan dengan konsep poligami dalam agama, padahal mereka menolak, karena banyak yang tersakiti. Dan kalau saya lihat anda melakukan pola itu disini.

Begitu mas roe…. Apakah anda mengerti maksud saya ? atau ada ayat2 apa lagi yang akan anda keluarkan untuk menjawab ini? No hard feeling ya….hehehe…

debbie said...

tui can only say "WAO!"
topik yang remeh tp yang komen bejibun dgn ilmu2 yang berat
Tetep saya bilang TIDAK untuk poligami!

Unknown said...

Pertama-tama, dalam polygami ada polygini dan polyandri. Polygini beristri banyak. Polyandri bersuami banyak, gitu aja gampangnya. Yang kita ributkan sebagai isu polygami seringkali adalah polygini, terutama di lingkungan Islam. Kristen menolak polygini dan polyandri, kecuali sebuah sekte Mormon di Amerika Serikat, kalau tidak salah, yang memperbolehkan polygini, tetapi tidak polyandri. Polyandri tidak sering dibicarakan karena tidak terlalu populer, kecuali, barangkali di India, atau Bhutan.

Bagi perempuan yang bilang "tidak" pada polygini, saya sangat setuju, dan jangan mau dipolygini, apapun alasan suami. Mandul? Angkat anak, adopsi! Banyak anak terlantar butuh asuhan. Sakit? Tidak bisa memenuhi hasrat seksual suami? Suruh suami pakai tangannya! Manja sekali, masak urusan 'burung' aja harus cari istri lagi. Ceraikan saja pria macam begitu, yang otaknya tidak bisa jauh dari selangkangan. Terlalu banyak hal di dunia yang indah ini yang lebih penting yang lebih menggairahkan yang lebih dahsyat daripada sekadar orgasme 'lendir' dan reproduksi keterunan penerus marga. Reproduksi itu hanya akal-akalan kromosom kita, strategi leluhur yang tertanam dalam gen kita, yang miliaran tahun telah memperalat tubuh 'kita.' Yang me'robot'kan kita (selengkapnya baca Selfish Gene karya Richard Dawkins). Banyak hal amat sangat menggairahkan, dan juga orgasmik, misalnya, baca buku bagus. Bertualang, jalan-jalan misalnya. Merayakan kebahagiaan rakyat kecil, memupuki sebuah pohon yang berbuah. Mengajarkan hal-hal kecil kepada anak-anak, tentang awan mendung, tentang putik bunga cabai, tentang seekor kepik.

Atau, cinta, misalnya.

Kepada wanita yang bisa menerima polygini, saya hargai itu. Jika itu dilakukan dengan cinta, dengan sebuah keluasan hati, semoga benarlah itu kata hati dan nurani yang terdalam. Cinta bisa begitu luas, dan salah satu bentuknya pengorbanan. Kepada yang kita cintai. Seorang istri yang bisa menerima suaminya berpolygini tentu saja (seharusnya) seorang yang berhati seluas samudra. Jika hatinya hanya sebuah ceruk telaga, atau bahkan sekoncah cangkir, bisa stress berat ntar dia, dan itu bikin dosa aja. Daripada gini, mending tolak polygini. Cari suami lain, banyak! Hidup melajang atau menjanda juga nggak pa-pa. Mandiri dong jadi orang (perempuan). Secara "hari genee" gitu loh.

Nah sekarang, polyandri.

Bagi mereka yang menolak polyandri, satu suami saja cukup, saya pikir itu wajar. Kristen dan Islam melarang sama sekali.

Tapi. Nah, bagaimana jika sekelompok orang, sebagaimana halnya bisa menerima polygini, juga bisa menerima polyandri sebagai jalan hidup, bahkan lebih jauh sebagai suatu kewajaran tata sosial perikehidupan mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Bhutan, misalnya. Untuk mencegah terjadinya penciutan kepemilikan lahan pertanian warisan dari orang tuanya menjalankan cara hidup polyandri sebagai suatu kewajaran dan strategi yang jenial.

Dan bagi mereka yang mengatakan itu dilaknat Ilahi, silakan saja, asal jangan sambil melaknat bawa batu, golok, mukulin orang, sambil menghancurkan rumah, bangunan, dan tempat ibadah. Mau bilang kafir, silakan.

Tapi jangan sekali-sekali menghakimi orang lain dengan keangkuhan seorang pembawa kebenaran absolut. Jangan pernah mengatakan bahwa Anda mewakili Tuhan. Sebagus apapun pemahaman Anda tentang Tuhan dan ajaran Tuhan. Tak satu pun orang bisa memonopoli Tuhan. Bahkan Nabi.

Tuhan terlalu Agung dan Penuh Rahmat untuk memerlukan agen tunggal pemegang monopoli lisensi. Tuhan selalu mewakili DiriNya Sendiri, dan membiarkan siapapun mewakili sebagian dariNya, sejauh pemahaman sang wakil tersebut. Dia membiarkan apa yang perlu terjadi untuk terjadi.

Sekalipun itu Hitler dan Bom Atom.

Sekalipun itu adalah penentangan syaitan yang berakhir dengan turunnya izin Tuhan bagi syaitan untuk menggoda manusia sampai akhir zaman.

Maaf, agak melantur.

Kembali lagi ke soal polyandri.

Nah, bagi mereka yang mendukung polyandri, saya kira inilah saatnya untuk mengangkat wacana ini ke permukaan. Untuk tidak lagi malu-malu mengatakannya. Banyak manfaat dari polyandri, misalnya, pertambahan jumlah penduduk akan sangat terkontrol. Seperti di Bhutan, kepemilikan lahan per keluarga tidak menciut. Kerusakan lingkungan, polusi, kemacetan lalu lintas dan seterusnya juga berkurang.

Bagi perempuan yang merasa bahwa satu suami tidak cukup, apalagi mengingat pemeo "Perempuan selalu mampu tapi sering tidak mau, sementara laki-laki selalu mau tapi sering tidak mampu," saya kira sudah saatnya untuk mengembangkan wacana polyandri. Bukan hanya sebagai wacana tandingan polygini, tetapi untuk bisa diterima sebagai suatu kewajaran dalam kehidupan ini.

Saya pribadi tidak akan melakukan polygini, karena pastinya repot. Lu gila aja punya istri dua, tiga, empat, sembilan.... Satu aja gue udah pusing!

Saya sendiri cenderung untuk berpolyandri, aneh mungkin untuk seorang laki-laki. Salah satu motivasinya, ya itu tadi, supaya kecerewetan dan marah-marahnya istri saya bisa terbagi, jangan semuanya, setiap saat, ditimpukkan ke saya. Begitu pula sebaliknya, supaya tidak selalu saya yang cerewet dan marah-marah kepada dia, ganti-gantilah biar ada variasi. Sekali-sekali, suami yang satunya yang marahin dia. Dan karena saya selalu merasa bahwa marah itu adalah sebuah pemborosan energi, dengan adanya suami kedua, saya bisa menghemat energi, dan meneruskan keasyikan saya membaca karya sastra.

Tapi istri saya tidak setuju.

andrie78 said...

Salam smua...!
Saya baca komentar yg beragam, pro n kontra yg gak ada kesudahannya. Bagi mas yg WE ARE FREE THINKS, comment anda sangat bagus bagi kita yg ngerasa gak perlu diatur oleh aturan macam2, apalagi aturan dari Tuhan ndiri. Bebas melakukan apa aja, bebas bicara apa aja yg seenak perut kita tentunya. TAPI..., Anda kayaknya lupa dari mana anda berasal, siapa pencipta anda? Apa bener anda beragama islam?? kalo yg bukan, saya sih gak heran kontra poligami! Kita ini hidup penuh aturan masss...! Kalo mo hidup sebagai muslim, kita harus mau dan tunduk ikut aturan yg udah ditentukan Allah SWT, yg smua udah ada dalam al qur'an. Dan al qur'an itu berlaku universal n sepanjang zaman. Jadi Kesimpulan Saya, Anda ini menderita penyakit sindrom agama Islam yg menyerang hati anda. dan kayaknya udah tahunan yg ada kemungkinan Anda ada karna Poligami tsbt. Apa Anda korban Poligami? Anak hasil poligami kali..? Maluu...? Apa Anda termasuk golongan tengah yg ada dikatakan dalam al qur'an sbg orang munafik? Nikah bukan berarti nafsu aja mas! Buang pikiran lendir di Otak manusia anda. Positif Thinking lah. Kalo gak mau, jangan menghujat krna tak ada paksaan dalam agama.

We Are Free Thinks said...

Hehehe...Buat Mbak Fivi yg cantik dan emosional sabar ya....

mbak...manusia itu ada dan kita sebagai manusia sudah dibuatkan aturan.dan saya gak lupa dari mana saya berada. dan mbak sudah terlalu dalam sakit hatinya atas tulisan saya..hehehehe...sehingga gak bisa membedakan mana aturan dan mana memanfaatkan aturan. dari awal juga saya bilang ini bukan soal islam dan kristen, tapi mbak sudah termasuk orang-orang tekstual. buta, menerima saja, karena kebetulan dilahirkan oleh orang tua yang beragama Islam. coba mbak dilahirkan oleh orang tua yang beragama kristen, mgk sekarang mbak beragama kristen hehehe...bener gak??

Alhamdulillah saya Islam dan bukan Islam Tekstual...saya bilang saya Islam karena saya mengerti dan mencari, bukan karena orang tua dan saya bisa mempertanggung jawabkan tulisan Islam di KTP saya. tapi kebetulan tema ini gak ngomongin mengenai agama, jadi saya gak ngebahas lebih lanjut.karena apa yang anda katakan universal itu tidak anda mengerti kenapa? dari sikap anda sudah jelas bahwa anda hanya mengikuti kata-kata orang bahwa Islam itu universal...so buat apa debat dengan orang yang.....??

dan saya bukan hasil dari poligami HAHAHAHAHA.....

begini mbak, saya ngasih gambaran sedikit mengenai pernikahan...ok? salah satu tujuan pernikahan adalah regenerasi. didalam makna itu maka ada yang namanya pendamping hidup, cinta, kasih sayang, kekuasaan, dsbnya...dsbnya..(kalo ngerti tambahin sendiri)

dalam pernikahan yang terjadi adalah 2 insan yang sepakat untuk berjalan bersama dalam management rumah tangga yang sakinah maunya, walaupun ada yang dipaksa,dijual, dll...dll...(jangan dibilang gak ada loh mbak...)

kalau 2 insan berbeda jenis ini sudah sepakat dan melegalkan dalam hukum pernikahannya maka mereka dapat menata sendiri keluarga mereka dengan keinginan mereka berdua. salah satunya adalah mempunyai keturunan. tidak ada yang namanya membuat keturunan dilakukan tanpa nafsu, dan nafsu itu bukan aib seperti yang anda pikirkan. nafsu itu pemberian Tuhan kepada manusia. kalo mbak mau main tanpa nafsu coba aja HAHAHAHA.....yang ada satu ngak tegak dan yang satu gak basah HAHAHAHAHA!!!!

Nah dari nafsu itu lah proses terjadi sehingga terjadi pembuahan. nah kalau salah satu dari mereka ternyata tidak menyukai pasangannya, yah sudah...walaupun perceraian itu dibenci sama Allah, tetapi itu lebih baik dari pada saling menyakiti. ngerti ngak mbak....

Nabi melakukan hal tersebut karena saat itu kondisinya memang harus dilakukan, karena para wanita tersebut ditinggal mati suaminya dalam perang, dan mereka adalah wanita2 tua yang butuh perlindungan. karena bukan muhrim nabi akhirnya menikahi agar dalam melindungi tidak menimbulkan hal2 negatif.

Zaman sekarang? mbak mau di 2-in sama suami dengan wanita yang lebih muda, cantik, bohai,semok, padet, dll..atau mbak mau bermain bertiga dengan wanita tsb? gw yakin mbak masih manusia biasa, apalagi emosi dan tingkat sakit hati sangat tinggi (kelihatan lewat tulisannya)

dan bodohnya lagi wanita mau dibodohi oleh para lelaki, dengan bertameng agama dan menakuti dengan tindakan bahwa melawan suami=dosa, dari pada berzinah, kasihan si ibu A dia sendiri, dll...dll....

jadi ini inti dari yang kita bicarakan mbak, untuk membantu para kaum wanita dari pemikiran buta dan tekstual seperti ini. dan mbak adalah salah satu contoh nyata bagaimana dibutakan dengan aturan yang mbak sendiri tidak memahami makna didalamnya.

Dan ini untuk mbak saya bantu membuka pemikirannya. seperti kata mbak bahwa agama kita adalah universal sepanjang zaman, coba renungkan, mbak adalah korban dari pengekangan pemikiran, sudah terjebak pada kotak sempit dimana untuk berfikir saja sudah takut. di agama kita dianjurkan orang untuk pintar, untuk terus menggali dan menggali bukan hanya menerima secara tekstual. kalau hanya secara tekstual anda sungguh kosong mengatakan Universal sedangkan anda tidak mengetahui apa itu dan terkungkung dalam kotak ketakutan dan pengekangan pemikiran.

semoga bermanfaat....


Tips:
"jangan pernah takut untuk berfikir....."

heripro said...

Aturan poligami jelas.

Poligami ya poligami, gak usah ribut, mau poligami jalanin, gak mau poligami yo diam aja.

yang penting tidak ada yang diRUGIkan. Gitu aja kok ribut.

Rizqiel said...

Kelak di suatu jaman, manusia dari bangsa laki-laki sepertinya mau tidak mau harus mempunyai istri lebih dari satu. Bahkan di jaman sekarang, di beberapa daerah di bumi ini, sudah saatnya mereka beristri lebih dari satu untuk menyelamatkan bangsa mereka dari kepunahan. Untuk daerah di Indonesia, secara umum kondisinya belum mencukupi untuk kaum lelakinya beristri lebih dari satu. Kecuali di daerah terpencil dan pedesaan yang populasinya memang sedikit.

Ahli statistik bisa memaklumi fenomena ini. Sejarahwan bisa maklum. Ahli medis juga bisa maklum. Pakar seksologi juga bisa maklum. Kita yang bukan ahli apa-apa (kecuali ahli debat) ini wajar kalau kurang bisa maklum, satu-satunya dasar yang non-ahli pakai biasanya logika berdasarkan perasaan, padahal perasaan manusia itu sendiri susah dilogikakan. Namun ada satu tuhan dari agama tertentu yang juga maklum akan fenomena ini lalu mengeluarkan aturan-aturannya. Sepertinya tuhan nya agama tsb ahli dari segala ahli.

Saya sendiri ahli ngasih comment hehe.

Gunawan Kurnia Jaya said...

pembahasannya terlalu sempit ilmunya juga terlalu sedikit, mana ada orang bikin mobil tapi ngak mengerti manual mobil yang dibikin.

Apa sih arti kata munafik itu?

menurut saya sendiri andalah yang munafik

gareezzzzz said...

Poligami sudah terjadi ribuan tahun yang lalu, jadi janganlah mengidentikannya dengan agama tertentu. Sebagai seorang muslim, saya bukanlah seorang yang memusuhi poligami. Dalam agamapun tidak ada penganjuran atau bahkan mengharuskan seseorang untuk berpoligami. yang ada adalah Hanya dalam agama Islam bagaimana mengatur poligami itu sendiri. Bahkan disebutkan jika tidak mampu, LEBIH BAIK satu saja. Apa ukuran mampu? bukan cuma memiliki harta saja, tapi mampu untuk berbuat adil. Apa itu adil? jika semua pihak menerima dan mendapatkan maslahat dari tindakan berpoligami itu sendiri, dan hanya Allah sendirilah yang menilai dan hanya pada DIA-lah pelaku mempertanggungjawabkannya. poligami itu berat sekali tanggungjawabnya. Bukan pada manusia, tapi pada Tuhan.
Hanya karena ukuran2 yang dibuat oleh mata kita sendiri mengatakan bahwa itu tidak adil maka tindakan poligami adalah sesuatu yang tidak adil. Bagaimana dengan keadilan bagi si pelaku di mata Tuhan? hanya Tuhan sendirilah yang mengetahuinya.